Pura Sada Kapal, Wisata Religi Pura Bersejarah di Mengwi


Pura Sada Kapal
by @soeswanto

Banyak pura suci di Bali merupakan peninggalan sejarah yang wajib dilestarikan. Salah satunya adalah Pura Sada Kapal. Pura suci ini dibangun oleh Raja Mengwi pada sekitar abad ke-18. Pendirian pura ini bertujuan untuk menghormati Prabu Jayengrat yang merupakan leluhur  keluarga kerajaan.

Menurut beberapa sumber, nama Pura Sada diambil dari palinggih prasada yang terdapat di utamaning mandala. Palinggih tersebut berbentuk seperti limas berundak dengan ketinggian sekitar 16 meter. Bentuknya mirip dengan candi-candi yang ada di Jawa Timur. Pura yang digunakan sebagai tempat pemujaan Siwa Guru ini disebut juga dengan Pususadha.

Sejarah Pura Sada Kapal

Pura Sada Kapal
Sumber: instagram.com/soeswanto

Pura Sada Kapal yang diperkirakan dibangun pada tahun 830 Masehi ini sempat hancur pada tahun 1917 akibat gempa bumi dan dilakukan pembangunan kembali pada tahun 1949. Jauh sebelumnya, bangunan pura sempat mengalami beberapa kali proses rehabilitasi.

Baca Juga: Tanah Wuk Sangeh, Spot Keren dan Lokasi Foto Instagramable di Bali

Dalem Bali Mula dengan rajanya bergelar Asta Sura Ratna Bumi Banten melakukan rehabilitasi pada tahun 1260 Isaka. Selain itu, juga pernah direhabilitasi pada sekitar tahun 1400 Masehi ketika zaman Kerajaan Pangeran Kapal-Beringkit. Dan proses rehabilitasi selanjutnya juga dilakukan pada tahun 1600-an Masehi.

Hingga kini, bangunan pura ini pun terjaga dengan baik dan menjadi tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi wisatawan. Baik wisatawan lokal ataupun mancanegara.

Struktur Bangunan Pura Sada Kapal di Mengwi

Tiap enam bulan sekali pada setiap Tumpek Kuningan, Piodalan dilakukan di Pura Sada Kapal ini. Pura Sada memiliki Tri Mandala yakni Utamaning Mandala (jeroan), Madyaning Utama (halaman tengah) dan Nistaning Mandala (jaba sisi). Antara halaman utama dan halaman tengah terdapat bangunan Candi Kurung. Pada jaba sisi dan halaman tengah terdapat bangunan Candi Bentar.

Pura Sada Kapal
Sumber: IG/waone1975

Pada Utamaning Mandala (jeroan) terdapat pelinggih Padmasana, Pesimpangan Gunung Agung, Pelinggih Batara Manik Galih, Pesimpangan Batara Gunung Batur, Pesimpangan Batukaru, pelinggih atau candi Prasada, Pelinggih Batara di Pura Sakenan, bale pesambyangan, bale penyimpenan, pawedan, bale piyasan, pesimpangan I Gusti Ngurah Celuk, Ratu Made, Ratu Made Sakti Blambangan, Ratu Ngurah Panji Sakti, bale piyasan, pelinggih Tri Murti, Pura Teratai Bang dan lainnya.

Baca Juga: Taman Gili Kerta Gosa, Tempat Wisata Bersejarah Peninggalan Kerajaan Klungkung

Pelinggih yang paling utama di Pura Sada Kapal ini adalah Prasada yang merupakan pelinggih Ida Batara Pasupati atau Siwa Guru atau Sang Hyang Lingga Buwana atau Sang Hyang Druwaresi. Di bagian halaman tengah (Madyaning Utama) terdapat bale sumanggen, gedong parerepan, dan bale gong. Di bagian jaba sisi terdapat pelinggih Ratu Made Sedahan.

Karena merupakan situs peninggalan yang bersejarah, Pura Sada Kapal sangat diluhurkan dan disakralkan oleh masyarakat Bali. Wisatawan yang datang ke pura suci ini juga diminta untuk senantiasa menjaga adab dan kesopanan selama dalam kawasan Pura Sada Kapal Mengwi. Tentunya, Anda tidak ingin dianggap sebagai tamu yang kurang ajar, bukan?

Lokasi Pura Sada Kapal

Pura Sada Kapal adalah salah satu pura kahyangan jagad yang terletak di Desa Kapal, Mengwi, Badung tepatnya di pemukiman daerah Banjar Pemebetan. Pura ini sangat disakralkan oleh umat Hindu Bali. Lokasinya mudah ditemui yakni hanya beberapa meter saja dari jalan raya utama Denpasar-Tabanan.


Like it? Share with your friends!

0
Imam Baihaki

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *