Mencicipi Kuliner Tradisional Sueg Khas Penglipuran yang Semakin Langka


sueg

Desa Penglipuran menjadi destinasi wisata budaya yang menarik di Bali. Masyarakat di desa ini terkenal sebagai orang-orang yang berusaha untuk menjaga adat leluhur. Oleh karena itu, Anda bisa menjumpai tradisi Bali yang unik dan langka, termasuk di antaranya adalah untuk urusan kuliner. Ada makanan langka bernama sueg yang perlu Anda cicipi selagi berada di desa ini.

sueg
via Mongabay

Mendengar namanya, Anda mungkin bakal cukup bertanya-tanya mengenai penampilannya. Apalagi, makanan tradisional ini sangat jarang dijumpai di berbagai tempat di Bali. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang singgah e Desa Penglipuran, banyak yang menyempatkan waktu untuk mencicipinya. Selain memiliki rasa yang unik, sueg juga menjadi salah satu bahan makanan menyehatkan.

baca juga: Sekar Bumi Farm Desa Kerta, Destinasi Wisata Alam yang Sejuk dan Menyegarkan di Bali

Apa Itu Sueg?

Sueg merupakan jenis makanan khas pedesaan yang berjenis umbi-umbian. Tanaman ini merupakan anggota dari marga Amorphophallus. Dari penampakannya, sueg memiliki bentuk serta penampilan yang mirip dengan bunga bangkai raksasa. Oleh karena itu, tidak heran kalau banyak orang yang menyangka tanaman sueg sebagai jenis tanaman bunga bangkai.

sueg

Tanaman ini merupakan jenis tanaman tropis dan merupakan endemik Asia Tenggara. Di berbagai tempat, Anda akan menemukan sueg disebut dengan tanaman iles-iles. Selain itu, ada pula yang menyebutnya sebagai tanaman porang. Tubuh tanaman ini berupa batang yang lunak dan tidak memiliki batang sejati. Anda akan menjumpai tanaman ini memiliki umbi-umbian berdaun.

Cara Mengolah Sueg Menjadi Makanan

Cara pengolahan sueg menjadi makanan untuk camilan tidak terlalu sulit. Umbi tanaman sueg sebelumnya harus dibersihkan dan kemudian dipotong-potong dalam ukuran kecil. Hanya saja, Anda juga perlu secara cermat memilih jenis umbi yang digunakan. Usahakan untuk memilih umbi dari tanaman yang sudah mati. Dengan begitu, pohon sueg masih bisa dimanfaatkan untuk ditanam kembali dengan cara dibalik.

baca juga: Menilik Keunikan Desain Arsitektur Bale Kulkul di Bali

sueg

Ketika umbi sueg sudah berupa potongan yang bersih, maka tahap berikutnya adalah dengan memasaknya dengan cara dikukus. Proses pengukusan memang menjadi metode memasak paling mudah yang bisa digunakan untuk mengolah sueg. Ketika sudah matang, potongan umbi sueg bisa segera disajikan. Tak lupa, Anda juga perlu menggunakan topping yang berupa parutan kelapa serta gula aren cair.

Untuk menemukan tanaman sueg di Bali tidak terlalu sulit. Tanaman ini biasanya tumbuh liar. Selain itu, ada pula khasiat dari keberadaan tanaman ini. Konon, tanaman ini menjadi salah satu jenis tanaman yang tidak disukai oleh babi hutan. Oleh karena itu, keberadaannya sangat bermanfaat bagi para petani yang mengalami gangguan berupa serangan babi hutan.

baca juga: Monumen Tri Yudha Sakti Singaraja, Monumen Bersejarah Simbol Perjuangan Pahlawan Buleleng

Hal yang cukup menarik lagi, menikmati umbi sueg ternyata bisa memberikan khasiat kesehatan yang besar. Umbi sueg dikenal sebagai jenis umbi yang memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi. Oleh karena itu, banyak yang menyarankan untuk menggunakan sueg sebagai pengganti nasi. Selain itu, ada pula kandungan gizi berupa vitamin C, kalsium, lemak, protein, zat besi, fosfor, serta vitamin B1.

Dengan kandungan nutrisi yang tinggi, sangat disayangkan kalau Anda melewatkan kesempatan bersantap kuliner sueg khas Desa Penglipuran ini, kan? Apalagi, makanan ini bisa Anda cicipi dengan harga yang murah meriah. Tertarik?


Like it? Share with your friends!

0
Imam Baihaki