Mencicipi Sudang Lepet Khas Buleleng, Ikan Asin Tradisional dari Bali


Sudang Lepet Khas Buleleng

Proses pengasinan kerap menjadi sarana bagi para nelayan untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan. Dengan begitu, ikan asin bisa bertahan lama dan dijual dengan harga yang tak membuat rugi nelayan. Cara pengawetan seperti ini cukup banyak dilakukan para nelayan, termasuk nelayan Bali. Hanya saja, mereka menyebutnya dengan nama berbeda, bukan ikan asin, melainkan sudang lepet khas Buleleng.

Sudang Lepet Khas Buleleng

Sudang lepet memang menjadi jenis ikan asin tradisional Bali yang berasal dari Kabupaten Buleleng. Sekilas, Anda akan melihat kalau penampilan dari sudang lepet tidak jauh berbeda dibandingkan dengan ikan asin yang banyak dijumpai dijual di pasar-pasar tradisional. Namun, Anda tidak akan menyangka kalau cara pembuatan sudang lepet dari Kabupaten Buleleng ternyata membutuhkan proses yang lebih rumit dibandingkan ikan asin.

Perbedaan Ikan Asin dengan Sudang Lepet Khas Buleleng

Ketika Anda menemukan sudang lepet, biasanya jenis ikan yang digunakan adalah ikan pari. Ikan-ikan tersebut merupakan hasil tangkapan para nelayan yang telah menjelajahi perairan di sekitar Pulau Madura. Dibandingkan dengan ikan asin, sudang lepet juga memiliki bentuk yang tipis. Selain memiliki bentuk yang unik, nama sudang lepet juga ternyata punya keunikan tersendiri.

Sudang Lepet Khas Buleleng

Dalam bahasa Bali, sudang memiliki makna ikan asin. Sementara itu, lepet merupakan kata yang menunjukkan arti sial. Jadi, kalau kedua kata tersebut digabung, maka sudang lepet memiliki arti ikan asin sial. Tidak ada informasi yang jelas kenapa masyarakat Buleleng menamai makanan ini dengan nama tersebut. Konon, penamaan sial itu diberikan karena adanya aktivitas memukul ikan sehingga berukuran tipis.

Proses Pembuatan Sudang Lepet Secara Tradisional di Buleleng

Sudang Lepet Khas Buleleng

Cara pembuatan ikan asin khas Buleleng ini sangat jauh berbeda dibandingkan dengan ikan asin dari tempat lain. Proses pembuatan sudang lepet tidak sekadar melakukan penggaraman pada ikan. Anda perlu melakukan beberapa tahapan sehingga bisa memperoleh sudang lepet yang enak. Ditambah lagi, ikan pari yang digunakan juga harus merupakan ikan pari dalam kondisi segar.

Ikan pari segar yang baru saja ditangkap, terlebih dahulu harus dikeringkan. Setelah proses pengeringan di bawah terik matahari, ikan tersebut harus menjalani tahapan pemanggangan. Tahap ketiga menjadi proses yang paling sulit. Kali ini, Anda perlu memukul-mukul ikan pari sehingga berbentuk tipis dan melebar. Ukuran tipis tersebut, membuat sudang lepet nampak seperti kerupuk.

Cara Penyajian Sudang Lepet Khas Buleleng yang Enak

Dengan bentuk yang tipis, sudang lepet menawarkan kombinasi yang unik. Sudang lepet tidak hanya menawarkan rasa asin selayaknya ikan asin biasa. Di waktu yang sama, sudang lepet memiliki tektur seperti ketika menikmati sajian kerupuk. Cara penyajian sudang lepet juga cukup fleksibel, bisa dinikmati dengan berbagai cara. Cara termudah adalah dengan menggorengnya secara langsung.

Dalam penyajiannya, biasanya disertai dengan bumbu yang dibuat dengan campuran antara perasan jeruk nipis, minyak kelapa, serta sambal matah. Biasanya, sudang lepet menjadi sajian paling enak ketika disertai dengan nasi hangat. Sebagai pendamping, Anda dapat pula menambahkan sayur berupa plecing kangkung serta jukut undis. Anda pun dapat menemukan sajian sudang lepet yang enak dengan mudah di Buleleng.

Rekomendasi warung makan yang bisa Anda kunjungi untuk memperoleh sajian sudang lepet adalah di Rumah makan Pondok Asri. Anda juga bisa menemukan makanan khas Buleleng ini ketika berkunjung ke pasar-pasar tradisional di Buleleng. Desa Sengit, Sawan menjadi kawasan yang terkenal sebagai pusat pembuatan sudang lepet. Di sini, Anda bisa memperoleh sebungkus sudang lepet cukup dengan harga Rp10 ribu.


Like it? Share with your friends!

-1
Imam Baihaki