Menilik Keunikan serta Makna Dalam Keris Bali


Keris Bali
via bali-artshop

Selama ini, senjata keris kerap disebut sebagai senjata tradisional yang berasal dari Pulau Jawa. Namun, tahukah Anda bahwa Jawa bukanlah satu-satunya daerah di Indonesia yang punya senjata tradisional berupa keris. Ketika berlibur ke Pulau Dewata, Anda juga memiliki kesempatan untuk melihat secara langsung keberadan keris Bali.

Keris khas Bali bagi masyarakat Pulau Dewata memiliki makna yang begitu dalam. Benda yang satu ini mereka anggap sebagai benda pusaka. Keberadaannya tidak hanya berguna untuk menjadi pelindung dari serangan fisik, tetapi juga disertai dengan kekuatan magis. Oleh karena itu, keris khas Bali selalu hadir dalam setiap pelaksanaan upacara tradisional di Bali.

Keris Bali Sebagai Identitas Warga Pulau Bali

Tidak hanya itu, warga Bali juga menjadikan keris sebagai identitas pribadi. Oleh karena itu, keris miliki masyarakat Bali kerap hadir dalam berbagai upacara penting yang mereka lakukan. Keris tak hanya wajib hadir dalam upacara keagamaan, melainkan juga beberapa upacara penting seperti pernikahan.

Baca Juga: Wisata Budaya Menyaksikan Kemegahan Pura Luhur Lempuyangan Bali

Selain itu, jenis keris yang digunakan juga menjadi identitas kasta dari seseorang. Keris yang digunakan oleh mereka yang berasal dari kasta tinggi, beda dengan keris milik rakyat jelata. Identitas yang membedakan keduanya kerap terlihat dari bentuk gagang kerisnya.

Keris yang dipunyai oleh orang dari kasta tinggi seperti yang berasal dari kerajaan, kerap memiliki gagang berupa patung togong yang sengaja dibuat dari bahan emas. Sementara itu, keris dari Bali yang dimiliki oleh rakyat biasa, punya desain gagang yang sederhana, tak ubahnya seperti bonggolan biasa. Untuk jenis warangka keris bali sendiri umumnya terbuat dari kayu timoho. Kayu timoho dipilih khusus karena dipercaya memiliki tuah untuk meredam kekuatan daripada wilah keris tersebut.

Keris Bali Peninggalan Kerajaan Majapahit

Anggapan bahwa keris merupakan senjata tradisional khas Jawa memang tidak salah. Apalagi, keris yang berasal Bali sendiri merupakan jenis keris yang bermula dari Jawa. Keberadaan keris dari Bali dapat ditelusuri sejak kedatangan Kerajaan Majapahit yang berhasil menundukkan Pulau Bali. Seni menempa keris yang ada di Bali pun mulai ada saat itu, tepatnya sejak tahun 1343.

Baca Juga: Desa Wisata Blimbingsari, Wisata Budaya Sekaligus Bukti Toleransi Beragama di Bali

Para penempa keris saat itu mayoritas berasal dari Jawa. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, keris milik warga Bali memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan keris dari Jawa. Tidak hanya itu, masyarakat Bali juga lebih getol dalam melestarikan budayanya dibandingkan orang-orang Jawa. Oleh karena itu tidak heran kalau saat ini keberadaan penempa keris dari Bali masih cukup banyak dijumpai.

Perbedaan Keris Jawa dengan Keris Bali

Berkembang di dua tempat yang berbeda, tidak heran kalau keris yang ada di Pulau Jawa memiliki perbedaan mencolok dengan keris dari Bali. Kedua jenis keris ini memang bisa sama-sama dijumpai dalam bentuk lurus ataupun luk (meliuk-liuk). Hanya saja, keris yang berasal dari Jawa, memiliki kecenderungan bentuk yang lebih kecil dibandingkan keris dari Bali.

Keris Bali
via bali-artshop

Baca Juga: Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma, Wisata Budaya Gratis di Gianyar

Tidak hanya itu, bentuk gagang yang ada pada keris dari Bali juga memiliki desain lebih kompleks daripada keris Jawa. Hal ini berkaitan erat dengan kebiasaan serta darah seni yang dimiliki oleh masyarakat Bali. Mereka pun kerap memasukkan desain ukiran tradisional Bali dalam gagang keris. Selanjutnya, hal ini menjadi identitas yang membedakan keris dari Bali dengan keris dari tempat lain.


Like it? Share with your friends!

-2
Imam Baihaki