Pondok Jaka Sangeh, Rumah Kuno Berdesain Tradisional Khas Bali Berusia 250 Tahun


Pondok Jaka Sangeh

Menikmati suasana alami khas pedesaan di Bali tak hanya harus datang ke Ubud. Anda juga bisa menemukan suasana serupa ketika berkunjung ke Abiansemal, tepatnya di Pondok Jaka Sangeh. Di sini, wisatawan dapat menjumpai suasana bangunan yang terasa begitu alami. Tak hanya itu, ketika berkunjung ke tempat ini, Anda berkesempatan untuk melihat secara langsung eksistensi bangunan rumah kuno khas Bali yang diperkirakan telah berusia 250 tahun.

Pondok Jaka Sangeh

Pondok Jaka Sangeh ini bisa dibilang merupakan tempat wisata terbaru yang ada di Bali. Keberadaannya tidak lepas dari pikiran kreatif yang dimiliki oleh pemuda dan pemudi Desa Sangeh. Apalagi, ketika mereka melihat keberadaan rumah tua yang memiliki potensi wisata budaya dan sejarah begitu tinggi. Ditambah lagi, lokasi pondok juga berada sangat dekat dengan Objek Wisata Sangeh yang merupakan salah satu destinasi wisata populer di Bali.

Rumah Tua 250 Tahun di Pondok Jaka Sangeh yang Masih Terjaga dengan Baik

Keberadaan Pondok Jaka di Abiansemal ini memang terlihat begitu unik. Apalagi, konsep rumah tradisional yang ada sangat kontras jika dibandingkan dengan rumah-rumah konvensional masyarakat Bali. Dengan daya tarik seperti itu, cukup masuk akal kalau keberadaannya begitu menarik bagi para wisatawan. Mereka yang datang ke tempat ini kerap menghabiskan waktunya untuk berkeliling serta berfoto di area bangunan yang terlihat otentik.

Pondok Jaka Sangeh

Rumah berkonsep tradisional di Pondok Jaka Sangeh terbagi menjadi beberapa bagian. Anda bisa menemukan bagian ruangan yang digunakan sebagai bale dangin, bale dauh, bale daja, serta paon atau dapur. Untuk menambah suasana klasik, Anda juga bisa menemukan beberapa pajangan berupa alat tradisional lesung, alat-alat pertanian, ataupun sepeda onthel kuno. Selain itu, untuk menjaga keamanan bangunan, pihak pengelola telah melakukan renovasi agar bangunan tetap awet.

Asal-usul Rumah Tua Pondok Jaka Sangeh

Rumah tua ini merupakan bangunan yang menjadi milik salah satu warga Desa Sangeh yang bernama Nyoman Marta. Dia mendapatkannya sebagai warisan dari orang tua yang diturunkan secara turun-temurun oleh para leluhur. Desain rumahnya juga masih otentik, dengan dinding yang menggunakan tanah serta penggunaan alang-alang sebagai atap untuk melindungi para penghuni rumah dari panas serta hujan.

Pondok Jaka Sangeh

Sebelum dibuka untuk tempat wisata, Pondok Jaka Sangeh memiliki kondisi yang cukup memprihatinkan. Beberapa bagian rumah mengalami kerusakan, termasuk di antaranya adalah bagian atap serta dinding yang ada di dapur. Oleh karena itu, warga setempat bergotong royong melakukan renovasi bangunan dengan tanpa mengurangi atau mengganti desain tradisional khas Bali yang ada.

Penamaan rumah dengan nama Pondok Jaka Sangeh juga bukan sembarangan. Penamaan itu diberikan karena rumah ini berada tak jauh dari hutan wisata Sangeh. Dengan luas mencapai 75 are, kawasan rumah ini dikelilingi oleh beberapa pohon aren yang disebut masyarakat Bali sebagai pohon jaka dengan beragam usia. Oleh karena itu, masyarakat setempat kemudian sepakat menyebut rumah ini sebagai Pondok Jaka.

Tiket Masuk dan Lokasi Pondok Jaka Sangeh

Hal yang sangat menarik bagi para wisatawan di Pondok Jaka Sangeh adalah tidak adanya penetapan tiket masuk. Wisatawan bisa memilih untuk masuk ke tempat wisata edukatif dan sejarah ini secara cuma-cuma. Namun, Anda juga bisa memberikan donasi seikhlasnya di kotak donasi yang sengaja ditempatkan di area bale dangin. Donasi ini bakal digunakan untuk pemeliharaan serta pengoperasian wisata Pondok Jaka.

Untuk menuju ke tempat wisata ini, Anda juga tidak terlalu kesulitan. Lokasi Pondok Jaka berada tidak jauh dari destinasi wisata kekinian di Abiansemal, yakni Bali Swing. Lokasi tepatnya, berada di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Foto via Bali Express


Like it? Share with your friends!

0
Imam Baihaki