Penikmat perjalanan sejarah kerajaan yang pernah ada di Nusantara mungkin belum terlalu familiar dengan nama kerajaan Gelgel. Kerajaan ini adalah salah satu kerajaan besar yang ada di Bali. Kerajaan ini merupakan Wangsa Kresna kapakisan, Wangsa yang pernah berkuasa di Bali pada Zaman dahulu.
Kemahsyuran kerajaan ini memang tidak sebesar kerajaan-kerajaan lain yang ada di Bali atau di Jawa. Namun, kebesarannya jelas telah meninggal kan banyak hal pada generasi sekarang. Termasuk beberapa peninggalannya. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kerajaan ini, simak ulasannya di bawah ini.
Sejarah Awal dan Tahun Berdiri
Kerajaan dengan nama Gelgel ini berdiri sekitar tahun 1265 Saka. Lokasi pusat kerajaan ini diduga berada di daerah Samprangan Gianyar yang kemudian dipindah ke Gelgel atau sekarang dikenal dengan Klungkung. Awal mula berdirinya kerajaan ini adalah berkawal dari keruntuhan kerajaan Bedahulu oleh pasukan Majapahit. Setelah kerajaan Bedahulu yang berkuasa di Bali runtuh, suasana Bali menjadi kacau balau. Terjadi kericuhan antara para petinggi pemerintahan karena mempertahankan pendapatnya sendiri-sendiri.
Pada saat suasana yang tidak kondusif tersebut, kekuasaan Bali menjadi kosong. Hal ini menimbulkan rasa prihatin pada diri Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada gelisah sekaligus sedih karena tidak adanya raja yang memimpin daerah sebesar Bali.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Majapahit di Bali
Akhirnya, Gajah Mada berunding dengan Mpu Sanakpitu untuk memilih calon raja yang akan menduduki posisi sebagai raja di Bali. Pada pertemuan itu, Gajah Mada memohon pada guru penasehatnya yaitu Dyang Hyang Kapakisan agar mengangkat putranya sebagai raja di pulau Bali.
Setelah melewati perundingan dan perdebatan yang cukup lama, maka permohonan itu pun akhirnya disampaikan ke raja Hayam Wuruk yang berkuasa di Majapahit saat itu. Permohonan pun dikabulkan. Sejak saat itu Bali dipimpin oleh Raja yang masih keturunan Dang Hyang Kapakisan.
Raja Pertama Kerajaan Gelgel dan Nama Raja yang Terkenal
Nama raja pertama kerajaan Gelgel adalah Sri Aji Kudawandhira, putra dari Dang Hyang Kapakisan. Raja pertama ini bergelar Dalem Ketut Kresna Kapakisan. Raja Dalem Ketut Kresna Kapakisan memerintah di daerah Samprangan, Gianyar.
Tidak hanya mengangkat raja baru, perombakan juga dilakukan pada tata pemerintahan. Para menteri yang diangkat semuanya berasal dari Majapahit dan diberikan tempat kedudukan masing-masing. Beberapa diantaranya adalah;
- Arya Belog di Kaba-Kana
- Arya Kenceng di Tabanan
- Arya Dalancang di Kapal
- Arya Belentong di Pacung
- Arya Kanuruhan di Tangkas
Begitu keadaan pulau Bali mulai aman dan bisa dikendalikan, Dalem Ketut Kresna Kapakisan bermaksud memperbaiki pura di Bali. Sang Raja memanggil para Pasek dan memberi tugas untuk memelihara dan menyelenggarakan upacara dewa Yadnya di berbagai pura. Yaitu pura Sad, pura Tiga dan pura-pura yang lainnya.
Setelah Dalem Ketut Kresna Kapakisan mangkat, raja penggantinya adalah Dalem Ketut Smara Kapakisan. Pada masa inilah kerajaan di pindah dari Samprangan Gianyar menuju Gelgel atau Klungkung. Sejarah mencatat peninggalan dan raja yang terkenal dari kerajaan ini adalah pada masa pemerintahan Raja Dalem Watu Renggong.
Masa Keemasan, Keruntuhan dan Peninggalan
Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada masa Raja Dalem Watu Renggong yang memerintah mulai tahun 1460 M. Raja ini bergelar Dalem Watu Renggong Kresna Kapakisan. Pada masa raja ini, kondisi kerajaan sangat stabil dan aman.
Pada masa Dalem Watu Renggong ini terjadi kemajuan yang sangat pesat pada bidang sosial politik, pemerintahan, kebudayaan. Bahkan pada saat kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan, kerajaan ini tidak terpengaruh sama sekali.
Bahkan kerajaan Gelgel memiliki spirit untuk maju sebagai kerajaan yang berdaulat utuh dan merdeka. Raja Gelgel yang terakhir adalah Dalem Di Made yang memerintah antara tahun 1605 hingga 1686 tahun Saka.
Runtuhnya kerajaan ini bermula dari adanya pemberontakan oleh Patih Agung Kryan Maruti. Setelah berhasil menduduki kerajaan, terjadi banyak peristiwa yang menyebabkan runtuhnya kerajaan ini secara perlahan. Diantaranya adalah raja-raja di Bali mulai memisahkan diri.
Keadaan pun mulai tidak aman dan berpotensi terjadinya banyak penyerangan. Akhirnya pada tahun 1705 kota Gelgel pun berhasil direbut. Namun, keadaan kota telah hancur lebur. Sejak saat itu kerajaan ini hancur dan meninggalkan banyak warisan. Peninggalannya yang terkenal Pura Sagening Gelgel dan Kertha Gosa, bangunan kuno untuk pertemuan.
Itulah sekilas tentang kerajaan Gelgel yang harus diketahui. Semakin minimnya informasi kerajaan yang ada di Bali, membuat para generasi muda tidak begitu familiar dengan nama kerajaan ini. Semoga informasi ini bermanfaat.