Tradisi Ngurek Bali, Tradisi Ekstrem Menusuk Diri dengan Keris yang Sakral


Tradisi Ngurek Bali
via AKP_Agus Kurniawan Putra

Ada begitu banyak tradisi khas Bali yang menawarkan budaya unik dan merupakan tradisi sakral bagi masyarakat setempat. Salah satunya adalah tradisi ngurek Bali yang bisa dibilang merupakan tradisi yang ekstrem. Pada momen ini, masyarakat yang berpartisipasi akan mencoba menusuk dirinya sendiri dengan keris.

Tak semua orang bakal berani berpartisipasi pada acara ini. Bahkan, mereka yang menonton upacara pelaksanaan tradisi ngurek Bali juga bisa jadi bakal merasakan suasana yang begitu mengerikan. Apalagi, ketika mereka dihadapkan dengan pemandangan seseorang yang tengah berusaha untuk menusuk diri sendiri.

Tradisi Ngurek Bali
via AKP_Agus Kurniawan Putra

Suasana Mistis dalam Tradisi Ngurek Bali

Pelaksanaan tradisi ngurek di Bali merupakan acara yang memiliki suasana mistis begitu kental. Masyarakat Bali percaya bahwa mereka yang menusuk dirinya sendiri pada acara ini sedang dalam kondisi tidak sadar. Mereka melakukan hal yang tidak masuk akal tersebut dalam kondisi tidak sadar atau sedang kerasukan.

Baca Juga: Tradisi Perang Jempana, Cara Masyarakat Bali Mengekspresikan Kebahagiaan

Oleh karena itu, mereka yang menusuk diri pada tradisi ngurek di Bali tidak akan mengalami ketakutan. Hal yang cukup menarik pada tradisi ini adalah, ajang tersebut ternyata tidak memunculkan luka apapun pada tubuh peserta. Bahkan, setelah perhelatan acara, Anda tidak akan menjumpai lecet atau bekas tusuk di tubuh peserta.

Para peserta akan merasa bahwa tangannya dapat bergerak sendiri saat dalam kondisi kerasukan. Pada situasi ini, masyarakat percaya bahwa kerasukan merupakan tanda bahwa para dewa serta dewi yang mereka percayai, berkenan turun serta menyaksikan ritual secara langsung.

Asal-usul Tradisi Ngurek Bali

Kata ngurek pada tradisi ngurek merupakan kata yang berasal dari urek. Dalam bahasa Bali, urek memiliki arti melubangi atau menusuk. Selain menyebut acara ini dengan tradisi ngurek, masyarakat Bali juga menamai tradisi ini dengan nama tradisi ngunying.

Tradisi Ngurek Bali
via Bali Kami

Aktivitas ekstrem yang ada pada tradisi ngurek Bali bukanlah kegiatan yang biasa. Masyarakat Hindu Bali menganggap tradisi mistis ini sebagai upacara yang sakral. Apalagi, ritual ini mereka laksanakan sebagai wujud persembahan tulus yang ditujukan kepada Sang Hyang Widhi Wasa.

Baca Juga: Nasi Sela Khas Karangasem, Kuliner Nasi Campur Ubi yang Sehat dan Unik

Keris yang digunakan untuk menusuk pada ritual ini merupakan jenis keris yang sangat tajam. Selain itu, mereka yang menusuk diri pada tradisi ngurek Bali melakukannya secara acak. Ketika menyaksikan upacara ini, Anda akan mendapati ketika ada peserta yang mencoba menusuk dada, perut, kening, ataupun alis.

Tak Semua Orang Bisa Ikut Tradisi Ngurek Bali

Tak semua orang mau dan boleh ikut dalam tradisi ngurek khas Bali. Peserta yang baru pertama kali mengikuti tradisi ini, biasanya tidak akan sepenuhnya kebal. Dia akan mengalami pendarahan yang merupakan imbas adanya tingkat kesadaran saat menusukkan keris.

Selain itu, para peserta ngurek harus memiliki kesucian tidak hanya secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Oleh karena itu, mereka yang baru saja melakukan hubungan suami istri, tak bisa langsung ikut serta, harus terlebih dahulu mandi di laut mengikuti upacara penyucian. Selain itu, mereka yang secara rutin mengikuti ngurek, bakal memiliki tingkat kekebalan yang lebih tinggi.

Kalau ingin menyaksikan tradisi ngurek khas Bali, Anda bisa mendatangi pelaksanaan upacara keagamaan Dewi Nyadnya. Itu kalau Anda berani menyaksikan tradisi ekstrem ini.


Like it? Share with your friends!

2
Imam Baihaki