Mengenal Jenis Udeng Bali: Makna dan Motifnya. Iket Kepala Asal bali


jenis udeng bali
Jamal Ramadhan/kumparan

Kalau kamu pergi ke Bali atau memiliki teman laki-laki Hindu dari Bali, tentu akan tahu kalau mereka sering menggunakan suatu ikat kepala alias udeng. Penggunaan udeng bali juga tidak hanya sekadar pengikat kepala, namun juga kaya akan makna dan filosofi.

Mengenal Udeng Bali

Sama seperti daerah lain pada umumnya di Indonesia, masyarakat Bali memiliki tradisi penggunaan tutup kepala yang dibuat dengan kain yang dililitkan atau diikat dengan jalinan khusus. Setiap ikat kepala dibuat dari kain namun tetap mempertimbangkan estetika dan filosofi.

Udeng merupakan ikat kepala yang digunakan oleh laki-laki Bali. Bentuknya memang tidak simetris, namun memiliki keunikan tersendiri. Udeng juga dipakai oleh berbagai kalangan dan usia, termasuk anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Baca Juga: Cerita Rakyat Bali, Sinopsis Jayaprana dan Layonsari

Pemakai ikat kepala bali ini juga berasal dari berbagai tingkatan sosial serta dipakai dalam berbagai kegiatan dan peribadatan. Bisa dibilang, penggunaan udeng menjadi hal yang wajib untuk berbagai kesempatan upacara adat serta sembahyang.

Makna yang Terkandung

Udeng juga bukan hanya sekadar ikat kepala biasa, sebab terdapat sejumlah makna yang terkandung di dalamnya. Seperti contohnya pada bentuk lekukan yang terlihat tidak simetris. Adapun lekukan pada bagian kanan menggambarkan kebaikan pada penggunanya.

Baca Juga: Mengenal Gamelan Khas Bali

Kemudian, di bagian tengah kening, ada ikatan yang maknanya sebagai pemusatan pikiran. Kalau kamu memakai udeng, tentu ada bagian ikatan yang tinggi, bukan? Nah, bagian inilah yang bermakna bahwa pemikiran haruslah lurus dan tinggi mengarah kepada Tuhan YME.

Adapun makna udeng bali lain juga terlihat dari warnanya. Umumnya, warna udeng adalah putih. Putih yang polos melambangkan kesucian, ketulusan, serta kemurnian. Sifat-sifat ini sudah pasti harus dimiliki manusia untuk menjadi makhluk yang lebih baik.

Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Bali Berserta Fungsinya

Di dalam udeng juga terdapat konsep Trimurti dalam ajaran Hindu. Ujung kain kanan melambangkan Dewa Wisnu, ujung kain kiri melambangkan Dewa Brahma, serta ujung kain ke arah bawah melambangkan Dewa Siwa.

Jenis Udeng Bali

Tahukah kamu, udeng ternyata juga seringkali disebut dengan destar. Tentunya, udeng memiliki beberapa jenis yang kerap dipakai dalam kegiatan yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaan jenis dari udeng, berikut penjelasannya.

1. Udeng Jejateran

Udeng jejateran merupakan jenis udeng bali yang bentuknya lebih tinggi di sebelah kanan dibandingkan bagian kirinya. Udeng ini umumnya digunakan dalam persembahyangan. Oleh karena itu, udeng ini memiliki warna putih dengan tepian yang berwarna kuning.

Sisi depan udeng jenis ini dilengkapi dengan simpul hidup yang berada tepat di antara kedua mata. Tentunya, hal ini dimaksudkan sebagai lambang indera penglihatan ketiga atau yang juga disebut dengan cundamani.

Baca Juga: 10 Permainan Khas Bali Yang Jarang Dimainkan

2. Udeng Dara Kepak

Jenis udeng yang satu ini biasanya dipakai oleh pemimpin adat atau ksatria warna. Udeng ini dilengkapi dengan penutup yang menyimbolkan kemampuan dan tanggung jawab penggunanya untuk memimpin dan melindungi rakyat.

3. Udeng Beblatukan

Ada juga udeng bali yang biasa disebut dengan udeng beblatukan. Ciri khasnya terdapat simpul belakang yang diikat ke arah bawah. Adapun maknanya yakni supaya pemakainya dapat mengedepankan kepentingan umum terlebih dahulu.

Udeng jenis ini khusus dipakai oleh para pemangku adat. Berbeda dengan dua udeng lainnya, penggunaan udeng beblatukan tidak disertai dengan bebidakan.

Motif dan Penggunaannya

Melihat berbagai makna dari sebuah udeng, tentu kamu tidak boleh menganggapnya sebagai sebuah aksesoris saja. Udeng mengajarkan bagaimana arti kebersamaan, kerukunan, kesabaran, serta kesantunan dalam menghargai perbedaan.

Baca Juga: Perbedaan Kawitan dan Pedarman

Selain itu, ternyata udeng juga memiliki sejumlah motif yang secara umum digunakan oleh masyarakat laki-laki Bali. Adapun biasanya motif yang digunakan termasuk model polos, motif batik, endek, hingga songket.

1. Putih polos

Kamu pernah melihat masyarakat menggunakan udeng bali yang warnanya putih polos, bukan? Nah, udeng dengan motif polos ini kerap digunakan dalam berbagai prosesi persembahyangan. Tidak mengherankan karena motif ini memiliki makna kesucian dan kemurnian.

2. Songket

Ada juga udeng dengan motif songket. Udeng jenis ini banyak dipakai pada saat acara pernikahan. Pengantin pria yang menggunakan udeng ini tentu akan tampak gagah. Selain itu, udeng motif ini juga banyak digunakan pada acara-acara yang sifatnya formal.

3. Endek dan batik

Selain songket, motif udeng batik dan endek juga banyak digunakan. Umumnya, udeng jenis ini dipakai saat ada upacara-upacara yang bersifat adat. Selain itu, setiap warna motifnya juga memiliki makna tersendiri, termasuk makna sosial.

Selain motif, bentuk udeng juga sudah semakin beragam. Jika dulunya udeng hanya berupa lembaran kain yang dililitkan sedemikian rupa, saat ini terdapat udeng setengah jadi maupun tinggal pakai. Udeng juga kerap digunakan sebagai souvenir.

Itulah beberapa penjelasan tentang udeng bali, termasuk makna, jenis, dan contoh penggunaannya. Semoga bisa membuatmu semakin tahu dengan kearifan lokal dan kekayaan budaya, terutama kebudayaan Bali.


Like it? Share with your friends!

0
Nirwan

Antusias untuk terus belajar tentang Digital Marketing, khususnya SEO. Berpengalaman lebih dari 3 Tahun membantu bisnis berkembang dengan strategi SEO melalui channel organik.

0 Comments

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *