Poppies Lane Kuta merupakan sebuah gang kecil di kawasan Kuta yang terkenal dan menjadi tujuan para traveler budget atau backpacker. Gang kecil ini juga sangat mendunia sebab nightlife-nya. Meski merupakan gang kecil namun, Poppies Lane sangat ramai wisatawan
Poppies Lane menjadi tujuan para traveler budget atau backpacker sebab di gang ini banyak berdiri penginapan murah. Mulai dari hotel, hostel, BnB. Selain banyak penginapan murah dan bersih, Poppies Lane dekat dengan objek wisata Pantai Kuta hingga jalanan ramai Legian.

Jajaran Penginapan Murah untuk Backpacker di Poppies Lane Kuta
Di Poppies Lane Kuta terdapat banyak penginapan dengan harga murah. Tarif bermalamnya mulai dari Rp.90.000 hingga Rp.300.000 saja. Meski harga yang minim, setiap kamar tamu memiliki fasilitas yang cukup lengkap dan tentu membuat pengunjung merasa nyaman.
Baca juga: Circus Waterpark Kuta Bali – Tawarkan Liburan Keluarga yang Seru dan Menyenangkan
Selain fasilitas kamar, fasilitas hotel cukup menunjang mulai dari kolam renang, taman, layanan laundry, pusat kebugaran, breakfast dan lain-lain. Rata-rata penginapan memiliki 2 tempat tidur dan kamar mandi dalam. Untuk durasi menginap, Anda dapat memilih harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Dan menariknya, Anda dapat meminta diskon kepada petugas penginapan. Diskon yang diberikan bisa sampai 20% untuk 1 bulan.

Sejarah Poppies Lane Kuta
Hingga akhir tahun 1972, kawasan Kuta baru menapaki masa perkembangan daerah turis. Fasilitas public belum memadai. Listrik belum masuk ke wilayah desa tepi pantai. Jalanan juga masih berupa tanah. Saat musim kemarau, jalanan sangat berdebu dan mengganggu aktivitas warga sekitar. Dan ketika musim hujan, jalanan menjadi becek serta kubangan air dimana-mana.
Baca Juga: HARRIS Hotel Tuban Bali, Penginapan Murah dengan Lokasi Strategis di Kuta
Dahulu, penerangan rumah warga hanya menggunakan lampu templok atau sundih. Tak hanya rumah warga saja, namun restoran atau warung juga menggunakan penerangan tradisional. Namun, siapa sangka lampu penerangan tradisional justru disukai turis hippies. Turis yang menyukai restoran dengan penerangan tradisional ialah wisatawan muda asal Australia dan menggunakan tas ransel.

Poppies Lane Kuta dahulu tak bernama. Warga sekitar hanya menyebutnya rurung yang berarti jalanan sempit. Namun, warga yang mengaku tinggal di gang tersebut mengatakan bahwa nama gang tersebut ialah Gang Taman Sari. Tetapi adapula warga yang menyebutnya gang memedi. Orang yang menyebutnya gang memedi disebabkan gang tersebut sempit, sepi dan lenggang. Hanya ada beberapa rumah saja dan selebihnya lading. Oleh sebab itu warga menyebutnya gang mnemedi dan dipercaya sering dilewati makhluk halus.
baca juga: The Holy Crab Bali, Surga Para Pencinta Kuliner Seafood di Kuta
Nama Poppies bermula dari nama dari warung milik Sang Ayu Made Cenik Sukeni pada tahun 1970. Warung Sang Ayu terletak dekat dengan Pantai Kuta. Wisatawan asing banyak yang berdatangan. Wisatawan George & Bob adalah wisatawan yang sudah sering berlangganan dan ikut mempromosikan warung tersebut. George & Bob memberikan nama Poppies untuk warung Sang Ayu. Nama Poppies diambil dari nama sebuah bunga indah yang tumbuh di California, AS.
Poppies Lane Kuta Masa Kini
Seiring berjalannya waktu Poppies Lane Kuta menjadi ramai dan menjadi tujuan para wisatawan. Poppies Lane II yang terletak hanya beberapa meter awalnya diberi nama Poppies Cottage. Pasalnya Poppies Cottage yang pertama berdiri di tempat tersebut. Kini Poppies Lane menjelma menjadi salah satu ikon Kuta dan ceritanya telah mendunia.