Permainan tradisional semakin meredup di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat. Seperti permainan tradisional Bali yang kini mulai jarang dimainkan karena anak-anak lebih nyaman bermain game console atau game online.
Padahal, Bali memiliki banyak permainan tradisional yang menyenangkan dan bahkan lebih sehat dibandingkan permainan di gawai. Berikut ini ragam permainan tradisional yang dulu banyak dimainkan oleh anak-anak Bali.

Nama Permainan Tradisional Bali dan Cara Memainkannya
Permainan tradisional mungkin menjadi memori indah bagi anak-anak generasi 90an dan sebelumnya. Sebelum datangnya gadget dan game online, permainan kuno Bali berikut yang menjadi hiburan anak pada masanya.
Matembing gandongan
Matembing gandongan merupakan salah satu permainan tradisional yang dulu sering dimainkan anak-anak Bali. Permainan ini dilakukan dengan cara gandongan (menggendong).
Satu anak bertugas menjadi kuda yang menggendong anak lain yang berperan sebagai joki kuda. Permainan yang mirip kuda-kudaan ini dilakukan untuk uji ketangkasan dengan joki yang tidak memegang leher kuda.
Baca Juga: Megoak-goakan, Permainan Tradisional Buleleng yang Unik & Seru
Ada juga matembing gandongan dengan versi lain yaitu pemain duduk di atas punggung temannya. Posisi pemain akan ditukar jika anak yang menggendong berhasil mengenai target batu yang ada di seberangnya.
Masuntik
Cara memainkan Masuntik yaitu dengan menggunakan dua potongan kayu. Tongkat kayu panjang dan satunya lebih pendek. Pemain membuat lubang kecil di tanah atau bisa juga dengan meletakan dua buah batu.
Kemudian tongkat yang pendek diletakan di atas lubang dengan posisi melintang. Tongkat yang panjang dipakai untuk masuntik (mencungkit) tongkat agar melambung tinggi. Poin akan diberikan kepada pemain yang berhasil menangkap tongkat tersebut.
Gebug tingkih
Gebug tingkih adalah permainan tradisional yang menggunakan tingkih atau kemiri. Permainan ini dilakukan dengan cara mengadu kemiri dengan satu lawan satu.
Baca Juga: Gamelan Bali, Alat Musik Tradisional Yang Indah dan Penuh Sejarah
Apabila tingkih pecah, berarti kalah dan tidak bisa bermain lagi. Tingkih yang tidak pecah akan terus diadu sampai menemukan siapa yang paling kuat dan menjadi pemenangnya.
Matajog
Salah satu permainan tradisional Bali adalah Matajog atau Metajog. Permainan ini sebenarnya tidak hanya ada di Bali. Buat masyarakat Jawa, permainan Matajog dikenal dengan sebutan Egrang.
Permainan Metajog menggunakan tongkat dari bambu yang digunakan untuk berjalan. Biasanya anak-anak bermain Metajog untuk berlomba. Pemain yang berhasil mencapai garis finis terlebih dahulu tanpa terjatuh akan menjadi pemenangnya.
Meong-meong
Meong adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh banyak orang. Sekelompok anak akan membentuk lingkaran besar sebagai kandang. Ada dua anak yang berperan sebagai bikul (tikus) dan meong (kucing).
Si meong yang berada di luar lingkaran harus menangkap bikul yang ada di dalam lingkaran. Anak-anak yang berada di lingkaran akan menghalangi meong masuk, sambil menyanyikan lagu.
Siap-siap
Ada lagi permainan tradisional daerah Bali yang disebut sebagai Siap-Siap. Cara memainkannya dengan menggunakan daun kelapa yang dianyam untuk tempat sembunyi. Pakembar harus menghafal anggotanya sendiri dan anggota lawan.
Kemudian, tim yang bermain akan menebak siapa lawan yang berada di balik anyaman daun kelapa dengan menyebutkan namanya. Apabila berhasil ditebak, anggota lawan tersebut dinyatakan mati dan harus disingkirkan dari permainan.
Ma-gala-galaan
Permainan tradisional daerah Bali ini seringkali dimainkan saat bulan purnama oleh beberapa anak. Dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing memiliki jumlah anggota kelompok yang sama.
Ketua kelompok akan sut untuk menentukan kelompok mana yang memulai permainan. Permainan dimulai dengan kelompok yang menang harus melewati rintangan dari kelompok lawan tanpa menyentuh garis.
Ma genuk genukan
Ma genuk genukan adalah salah satu permainan yang membutuhkan cukup banyak pemain. Dalam permainan ini akan ditentukan siapa yang menjadi genuk atau penerima pesan. Dimulai dengan sut untuk menentukan siapa yang main terlebih dahulu.
Grup yang menang sut maju dan menyebutkan nama anggota lawan. Jika ada yang tidak sengaja menyebut nama genuk, artinya dia mati dan harus pindah ke dekat genuk.
Magoak-goakan
Bali juga memiliki permainan tradisional yang disebut Magoak-goakan. Biasanya dimainkan oleh tujuh orang atau lebih dengan salah satu pemain berperan sebagai goak (burung gagak).
Pemain yang menjadi goak bertugas untuk menangkap pemain yang berada di barisan paling akhir. Tugasnya tidak gampang karena ada pemain paling depan yang akan menghalang-halangi goak mendapatkan mangsanya.
Cag-cag
Salah satu permainan tradisional di daerah Bali yang dimainkan secara berkelompok adalah cag-cag. Permainan ini menggunakan beberapa batang bambu yang akan digerakkan oleh beberapa anak yang saling berhadapan.
Pemain yang mendapat giliran harus melewati bambu-bambu yang kadang melebar dan menjepit. Sementara itu, para pemain yang memegang bambu terus menggerakkan bambu sambil menyanyikan lagu cag-cag.
Itulah beberapa permainan tradisional Bali yang sayangnya sudah jarang terlihat atau jarang dimainkan oleh anak-anak. Kamu mungkin ingin memainkan salah satu permainan di atas dengan si kecil? Permainan tradisional seru untuk dimainkan bersama-sama dan tentu sehat karena lebih banyak bergerak.

0 Comments